Senin, 18 Januari 2016

Nasionalisme



Selamat malam Bloger

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya saat saya pulang dari Jakarta
Waktu itu saya pulang dari Jakarta dalam posisi yang kehabisan uang akhirnya terpaksa menggunakan kereta Ekonomi untuk pulang ke Jogja

Jujur, Saya sudah lama tidak menggunakan kereta Ekonomi,
Terahir menggunakan kereta Ekonomi adalah saat dimana saya bersama teman-teman harus kejakarta dengan membawa proposal event untuk saya bagikan ke perusahaan dan berharap mendapatkan perusahaan yang mau memberikan donasi untuk event Putih Abu-abu Futsal (saat itu tahun 2011)

Sempat kaget saat saya harus duduk 1 kursi isi 3 dan posisi kursi berhadap-hadapan.

Buat saya tidak masalah. tapi saat ini saya melihat kereta ekonomi sudah sangat bagus dibandingkan dengan terahir saya tumpangi.

Saya sudah tidak mendengar suara ibu-ibu meneriakkan popmie, aqua, mizone, kopi dan pecel.
bahkan saya sudah tidak perlu dibangunkan oleh mas-mas yang suka bersih-bersih gerbong kereta dengan meminta imbalan.

Salut sama Pt. Kereta Api yang melakukan perombakan kereta dengan baik.

Semua penumpang duduk dengan nomor, tidak ada yang berdiri.

Satu hal yang jadi pelajaran saya saat pulang adalah kakek nenek pasangan suami istri di depan saya.

Nenek dan kakek tersebut bercerita dia pulang dari Jakarta karena habis menghadiri pernikahan saudaranya dan dia asli dari solo.

Saya sempat ngobrol lama dengan mereka. mereka menceritakan bagaimana dia hidup.
Bagaimana enaknya hidup dibawah kepemimpinan presiden Soeharto kala itu.
Mereka menceritakan walaupun dibalik kepemimpinan Soeharto yang terjadi banyak Korupsi. harus diakui sama beliau bahwa kepemimpinan Soeharto harga sembako murah.
Sehingga kesejahteraan masyarakat saat itu lebih terjamin.

Dalam kepemimpinan Jokowi saat ini, beliau yang asli dari Solo adalah pendukung Jokowi Garis Keras.
Kenapa saya bilang begitu? karena dia menceritakan kepada saya mengenai perubahan kota Solo saat walikota di pimpin oleh Jokowi.

Beliau cerita dengan mata berbinar dan menggebu-gebu saat Jokowi memimpin kota solo.

Di pertengahan perjalanan, mungkin karena lelah. akhirnya kakek nenek tersebut terlelap dengan indahnya.

Dibalik dari siapa yang akan memimpin Indonesia. Bagi mereka (rakyat) hanya menginginkan kehidupan yang layak dan sejahtera.
hanya itu.
hanya itu.
hanya itu.

Layak dan sejahtera.

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar